Kamus Digital Istilah Pengembangan Wilayah merupakan laman resmi pencarian istilah atau terminologi yang sering digunakan dalam teori, praktik, ataupun kebijakan pengembangan wilayah Indonesia
Petunjuk Pemakaian
Istilah dalam Kamus Istilah Pengembangan Wilayah ini, baik yang berupa kata dasar maupun kata turunan dan kata gabungan masing-masing merupakan lema atau entri tersendiri. Namun, yang menjadi pangkal urutan istilah adalah kata dasarnya. Misalnya, istilah rencana, perencanaan, rencana induk, perencanaan kawasan, dan perencanaan kota semuanya terdapat pada huruf R, yaitu di bawah lema kata dasar rencana. Hal itu untuk menghindari perangkat istilah yang berpangkal kata atau berbentuk dasar yang sama tersebar di bawah huruf yang berbeda-beda.
Keuntungan lain yang diperoleh dengan cara pengabjadan seperti itu, yakni daftar istilah Inggris-Indonesia, istilah asingnya akan ditulis dan diurutkan dalam Bahasa Inggris yang tetap disertakan arti dalam Bahasa Indonesianya. Semua kata dasar tersebut disusun secara alfabetis.
a. |
Huruf yang dicetak tebal menunjukkan lema, contoh:
abrasi k b L,P hempasan atau penggerusan oleh gerakan air, dan
butiran pasir yang terkandung di dalamnya.
|
b. |
Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk polisemi (kata yang memiliki lebih dari satu makna), contoh:
pemekaran wilayah k k b E,P (1) pemecahan provinsi atau kabupaten / kota menjadi dua daerah atau lebih; (2) pembentukan daerah otonom baru, bahwa daerah otonom tersebut diharapkan mampu memanfaatkan peluang yang lebih besar dalam mengurus dirinya sendiri, terutama berkaitan dengan pengelolaan sumber – sumber pendapatan asli daerah, sumber daya alam, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat setempat yang lebih baik
Angka (1) dan (2) menunjukkan bahwa pemekaran wilayah memiliki dua makna, yakni makna 1 (lihat contoh), makna 2 (lihat contoh), dan seterusnya. |
a. |
Huruf yang dicetak miring menunjukkan istilah asing, contoh:
multiplier effect (efek pengganda)
k b
E
suatu kegiatan yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain; umumnya digunakan dalam A. Lema atau Entri B. Lambang Ortografi BPIW / KEMENTERIAN PUPR ix konteks ekonomi
Istilah asing efek pengganda adalah multiplier effect. Oleh karena itu, multiplier effect dicetak miring. |
b. |
Huruf yang dicetak miring menunjukkan label singkatan sinonim (sin), contoh:
daerah minus
k b
P
daerah yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia sangat terbatas sehingga sulit untuk berkembang; sin. daerah tertinggal
Angka (1) dan (2) menunjukkan bahwa pemekaran wilayah memiliki dua makna, yakni makna 1 (lihat contoh), makna 2 (lihat contoh), dan seterusnya. Daerah minus memiliki sinonim, yaitu daerah tertinggal. |
c. |
Huruf yang dicetak miring merupakan kalimat contoh dari penggunaan lema, contoh:
danau
k b
L,P
genangan air, baik baik tawar ataupun payau yang amat luas, dikelilingi daratan: keindahan danau kembar Anggi Gigi dan Anggi Gita di Kabupaten Pegunungan Arfak sangat memukau
|
Tanda koma (,) digunakan untuk menandai bagian pemberian pilihan atau perincian, contoh:
erosi
k b
L,P
pengikisan permukaan atau struktur tanah oleh aliran air, gletser, angin, dan gelombang laut
|