Menteri PUPR: Percepatan implementasi Kerjasama Pengembangan Eco District

Layanan Informasi BPIW     |     08 Mar 2016     |     07:03     |     726
Menteri PUPR: Percepatan implementasi Kerjasama Pengembangan Eco District

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Corinne BREUZE, yang juga membawa delegasi dari French Ministry of Environment, Energy, and Maritime Affairs (MEDDE) dan French Environment and Energy Managemen Affairs (ADEME) di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (8/3). Dalam pertemuan tersebut, Menteri Basuki didampingi oleh pejabat Eselon I Kementerian PUPR yakni Sekretaris Jenderal, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) beserta jajaran, Kepala Badan Litbang, Dirjen Sumber Daya Air  dan Direktur Jenderal Cipta Karya.

 

Duta Besar Perancis Corrine BREUZE mengatakan negaranya mendukung terhadap rencana pengembangan kawasan Eco District dan juga berniat untuk melakukan kerjasama dengan Indonesia.

 

Corrine berharap adanya percepatan atas dua inisiatif yang sedang berjalan dengan Indonesia yaitu penyiapan MoU sebagai peningkatan status kerjasama (institutional cooperation) dan percepatan implementasi fisik perwujudan Eco District di 7 kota (technical cooperation). Percepatan atas dua inisiatif tersebut memiliki tujuan sebagai pertukaran para pakar dalam menangani pembangunan yang berkelanjutan dan suatu upaya peningkatan kualitas hidup kota-kota di Indonesia, sekaligus sebagai respon terhadap tantangan perubahan iklim.

 

Lebih lanjut Corrine menjelaskan, ADEME sebagai badan energi dan linkungan di Perancis siap untuk membantu pengembangan kota-kota di Indonesia dalam 4 bidang kerjasama, yaitu dalam hal pengembangan metodologi untuk urban project, hal-hal yang bersifat teknis, pelatihan bagi sumber daya manusia (SDM) dalam project leader, pertukaran pakar di bidang masing-masing dan peningkatan kesadaran dalam menjaga lingkungan hidup. “Terkait pengembangan Eco District ini akan dibahas pada Bulan Oktober di Lyon, Perancis mengenai Sustainable City, Social Housing and Rehabilitation Program atau Kota Berkelanjutan, Perumahan Sosial dan Program Rehabilitasi,” lanjut Corrine.

 

Menurut Menteri Basuki, pengembangan Eco District, harus melihat karakter dari kawasan yang akan dikembangkan. “Kita bisa mengadaptasi konsep dari green city namun tanpa meninggalkan kebudayaan lokal yang terdapat di daerah tersebut,” tutur Basuki.

 

Sementara itu Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hermanto Dardak mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada inisiatif awal dalam bentuk penyusunan implementasi konsep Eco District pada tahun 2013. Eco District merupakan perencanaan perkotaan yang mengintegrasikan aspek ekonomi dan ekologis. Gagasan ini menekankan pada pertimbangan masalah lingkungan dengan mengakomodasi konsep Kota Hijau. Konsep tersebut sudah diterapkan di 7 kota di Indonesia, yaitu Kota Bandung, Mataram, Yogyakarta, Singkawang, Wonosobo, Semarang dan Metro Lampung. (Naufal/InfoBPIW)

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: