Kunjungi BPIW, Bupati Jember Konsultasikan Tiga Prioritas Pembangunan Infrastruktur

Layanan Informasi BPIW     |     31 May 2016     |     04:05     |     1425
Kunjungi BPIW, Bupati Jember Konsultasikan Tiga Prioritas Pembangunan Infrastruktur

Bupati Jember, Jawa Timur, Hj. Faida beserta jajarannya melakukan kunjungan ke Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Senin (1/2). Kunjungan tersebut bertujuan untuk berkonsultasi terkait tiga prioritas rencana pembangunan beberapa infrastruktur di daerahnya.

 

Faida menjelaskan, prioritas pertama pembangunan infrastruktur di Jember adalah jalan. Pasalnya, saat ini 84% jalan di Jember mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat. Dengan kondisi tersebut, ia berharap pemerintah pusat dapat membantu memperbaiki infrastruktur di daerahnya. “Saat ini masyarakat Jember sudah sangat membutuhkan pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan yang sudah rata-rata rusak dan crowded. Salah satu penyebabnya adalah kendaraan berat yang banyak melintasi jalan,” ungkap Faida.

 

Saat ini menurutnya, perlu adanya pengembangan jalan nasional di Jember dengan meningkatkan status Jalan Kabupaten menjadi Jalan Nasional, terutama di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Jalan Wolter Monginsidi dan Jalan Ajung menuju Gladakpakem. Total panjang beberapa jalan tersebut mencapai 23,70 km.

 

Prioritas kedua, Jalur lintas Pantai Selatan (Pansela) sepanjang 83,51 km yang menghubungkan antara Lumajang menuju Puger, Puger menuju Sumber Rejo dan Sumber Rejo menuju Tangki Nol.

 

Kemudian prioritas ketiga adalah pembangunan jalan akses ke Bandara Notohadinegoro, pembangunan jalan akses ke Pelabuhan Puger, pembangunan jalan akses destinasi wisata, peningkatan jalan poros kabupaten maupun desa, pemeliharaan jalan dan saluran drainase.

 

“Rencananya Bandara Notohadinegoro akan ditingkatkan kelasnya dari bandara kelas IV menjadi bandara kelas II. Hal ini akan menunjang kawasan pariwisata Jember sekaligus persiapan untuk bandara embarkasi haji. Ini perlu dukungan akses ke bandara sepanjang 15 km,” tutur Faida.

 

Usulan lain yang diajukan Pemerintah Kabupaten Jember adalah perbaikan manajemen persampahan di kawasan perkotaan. Selain itu juga diusulkan perbaikan kondisi irigasi di Kabupaten Jember, dimana saat ini 18% daerah mengalami rawan irigasi. Kemudian juga masih banyaknya rumah tidak layak huni, yakni sekitar 98 ribu unit. Terkait perumahan rakyat, ada tiga kecamatan di pinggiran Jember yang menjadi prioritas yakni Kecamatan Silo, Sumberjambeh dan Sumberbaru. Saat ini  sedang diajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk bedah rumah di 31 kecamatan dan rumah susun untuk rumah nelayan di dekat pelabuhan laut.  

 

Terkait tiga prioritas pembangunan yang disampaikan Bupati Jember tersebut, Kepala BPIW, Hermanto Dardak mengusulkan untuk membangun jalan lingkar luar, yang akan memberikan dampak terhadap pelebaran kota. Jalan lingkar luar ini sekaligus melewati Bandara Notohadinegoro. “Jalan lingkar luar ini dirancang empat lajur untuk mengantisipasi kendaraan berat yang melewati jalur tersebut, sehingga tidak mengganggu jalan perkotaan dan tidak merubah struktur yang sudah ada, sekaligus meningkatkan kapasitas yang sudah ada,” jelas Dardak.  Ia berharap pembangunan infrastruktur jalan yang akan dilakukan dapat membantu distribusi barang dan jasa serta meningkatkan potensi daerah Jember.  Pada akhirnya pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. (INI/InfoBPIW)

 

 

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: