DWP Kementerian PUPR Kampanye Bebas Kanker Serviks dan Payudara

Layanan Informasi BPIW     |     09 Oct 2017     |     06:10     |     1194
DWP Kementerian PUPR Kampanye Bebas Kanker Serviks dan Payudara

Dalam rangka bulan peduli kanker yang jatuh pada bulan Oktober, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penyuluhan “Deteksi Dini Mewujudkan Wanita Indonesia Bebas Kanker Serviks dan Payudara” di Aula dinas pengairan Aceh, Kota Banda Aceh, beberapa waktu lalu.

 

Penyuluhan kanker serviks ini merupakan salah satu program rencana kerja Ibu Negara, Iriana Jokowi untuk mengurangi angka kematian wanita yang disebabkan oleh penyakit tersebut. “Sejak tahun 2015, Ibu negara dan para istri menteri merasa sangat peduli dengan angka kematian wanita Indonesia yang disebabkan oleh kanker serviks dan payudara,” ungkap Wakil Ketua Sosial Budaya Dharma Wanita Persatuan Kementerian PUPR, Yurida Rido saat membuka penyuluhan kanker mewakili Ibu Menteri PUPR, Kartika Nurani Hadimuljono.

 

Yurida mengatakan, setiap tahunnya ada 490 ribu perempuan terkena kanker serviks. “Dari angka tersebut sebanyak 80 persen penderita kanker serviks ada di negara berkembang, termasuk seperti Indonesia,” terangnya.

 

Dengan begitu, lanjut Yurida, DWP Kementerian PUPR melakukan penyuluhan tersebut sebagai upaya meningkatkan kesadaran wanita Indonesia untuk memeriksakan kesehatan leher rahim serviks dan payudara.

 

Rangkaian acara diisi acara antara lain, kampanye kanker serviks dan payudara, sosialisasi kanker serviks dan payudara, serta pemeriksaan kanker gratis yakni IFA Test.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua paguyuban BWS Sumatera 1, Erna Marsha, Ketua Paguyuban Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) 1, Emmy Faturrahman, Dokter Spesialis Bedah Onkologi, Noer Faisal Damri, dokter dari Klinik Prodia, dr Melda Surya Dian Nengsih, serta para ibu DWP di lingkungan Kementerian PUPR yang berada di daerah.

 

“Pemahaman masyarakat terutama bagi kaum perempuan mengenai kanker serviks dan payudara dinilai perlu ditingkatkan. Apalagi kanker sangat rentan menyerang perempuan di usia subur” ungkap Erna Marsha. Erna mengungkapkan pemerintah daerah melalui dinas kesehatan secara bertahap harus memberikan edukasi dan penyuluhan bagi masyarakat, guna menghindari terjadinya resiko kanker serviks dan kanker payudara.

 

 Yurida berharap, adanya penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran wanita Indonesia akan pentingnya pemeriksaan dini terkait kanker serviks dan kanker payudara. “Selain itu juga agar dapat menekan angka kematian yang disebabkan oleh kedua jenis kanker tersebut,” terangnya. (ing/indi/infoBPIW

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: