Dukung Ketahanan Pangan, Kementerian PUPR Bangun Irigasi dan Waduk

Layanan Informasi BPIW     |     28 Nov 2016     |     06:11     |     1113
Dukung Ketahanan Pangan, Kementerian PUPR Bangun Irigasi dan Waduk

Dalam mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sampai 2019 menargetkan pembangunan 1 juta hektare (Ha) irigasi serta rehabilitasi terhadap 3 juta Ha irigasi.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan mewakili Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat memaparkan "Sinkronisasi Pengembangan Infrastruktur Irigasi dengan Pengembangan Lahan Pertanian" dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang Indonesia di Jakarta, Senin (28/11).

Selain pembangunan irigasi, lanjut Rido, untuk penyediaan air baku dalam mendukung lahan pertanian dibangun juga 65 bendungan hingga 2019. "Sebanyak 16 bendungan merupakan proses penyelesaian proyek yang dilaksanakan sebelum periode 2015. Dan 49 bendungan merupakan bendungan baru," paparnya.

Rido berharap, adanya dukungan bendungan dan irigasi dengan kapasitas yang memadai tersebut dapat meningkatkan kapasitas daya tanam di lahan pertanian. “Misalnya, dari hanya satu kali tanam dalam setahun dapat meningkat menjadi tiga kali tanam dalam dua tahun. Sehingga, produksi pertanian juga akan meningkat pesat,” jelas Rido.

Lebih lanjut, Rido menerangkan, ada juga dukungan Kementerian PUPR pada sektor sumber daya air berupa pengendalian banjir, mulai dari normalisasi sungai, kanal banjir, bangunan pengendali banjir dan lainnya yang mencapai 3.000 KM serta pengamanan abrasi pantai hingga 500 KM. Menurutnya, hal itu secara langsung dan tak langsung memiliki berdampak pada keberlangsungan produksi pertanian dalam negeri.

Di tempat yang sama, Menteri Pertanian, Andi Amran mengatakan, upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional Kementerian Pertanian saat ini telah menggulirkan beragam program.

Andi Amran menjelaskan, berbagai program itu sebagai upaya untuk menghidupkan lahan tidur, alat pertanian yang tidur dan petani yang tidur. “Unsur-unsur itu kita gerakan dan bangunkan, agar dapat semakin produktif,” terangnya.

Saat ini, lanjut Andi Amran, perkembangannya sudah mulai tampak. “Terbukti, Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan produksi pertanian paling tinggi di Asean. Hal yang sudah baik itu perlu terus ditingkatkan, agar harapan berkedaulatan pangan dapat kita dicapai,” jelasnya.

Hadir dalam seminar yang mengangkat tema “Tata Ruang untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan” ini antara lain, Menteri Pertanian, Andi Amran, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil, Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan, serta perwakilan lembaga lainnya.(ris/infoBPIW)

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: